Apa hubungannya batik dengan penjajahan?
Tidak ada dalam sejarah yang menuliskan bahwa para pejuang Republik Indonesia bertempur melawan penjajah dengan menggunakan seragam batik. Dan kalau diteliti dari literatur-literatur sejarah juga memang mungkin tidak akan ditemukan. Batik dan perjuangan melawan kolonialisme memang tidak terlibat langsung dalam perang fisik. Perlawanan menghadapi penjajah awalnya didahului dengan gerakan-gerakan yang melakukan perlawanan dengan cara berorganisasi.
Para pedagang Batik di Solo di tahun 1905 mendirikan organisasi kerakyatan yang pertama di Indonesia bernama Sarikat Dagang Islam (SDI). Organisasi yang digawangi oleh Haji Samanhudi ini punya tujuan memajukan perdagangan Indonesia. Luar biasa kan Sis? Mereka sudah mikirin Indonesia sebelum proklamasi ada, dan mungkin yang pertama menggaungkan semangat ke-Indonesia-an.
Kaum pedagang yang nasionalis ini juga melakukan perlawanan terhadap hegemoni pedagang yang didukung oleh penjajah Belanda. Pedagang pro Belanda diberi kemudahan dan keleluasaan sementara pedagang batik pribumi jelas dipersulit dan dibatasi. Terbayang kan sis, bagaimana perjuangan para pedagang batik Indonesia pra merdeka?
Dalam perkembangannya organisasi SDI berkembang lebih luas dan lebih besar dengan tujuan perjuangan yang lebih luas lagi. Salah satunya ingin memajukan kecerdasan rakyat, hal yang juga akhirnya dicantumkan dalam mukadimah konstitusi Negara kita.
Batik yang mereka produksi sebagai komoditi yang menginspirasi para pedagang untuk memperbaiki kondisi ekonomi bangsa dan bersama berjuang melawan penindasan dan penjajahan. Artinya secara tidak langsung batik menjadi bagian dari perlawanan para pejuang di masa awal pergerakan.
Ketika proklamasi telah dikumandangkan tahun 1945 yang diikuti oleh revolusi fisik hingga pengakuan kedaulatan di tahun 1949, belum sepenuhnya merdeka bisa dinikmati rakyat. Setelah masa itu kembali rakyat bangkit untuk mengisi kemerdekaan dan berjuang menggapai apa yang menjadi cita-cita para tokoh pergerakan sebagaimana diamanahkan oleh konstitusi.
Jadi sista, kalau kita di abad ke 21 ini mewarisi sebuah kemerdekaan, maka sebagaimana pesan Bung Karno Sang Proklamator negeri ini, Jasmerah (jangan sekali-kali melupakan sejarah). Batik dulu adalah alat perjuangan maka ketika kita hari ini sudah lama merdeka maka dengan mengenakan batik berarti kita memakai kemerdekaan itu. Bangga kita sudah merdeka sama halnya bangga akan batik negeri ini.
Sista sudah ingin tahu banyak tentang batik? Ngobrol saja dengan cs kami.
BBM 5C77B4E2 atau WA 081326274259