Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo geram setelah mendengar motif batik kota Pekalongan dijiplak oleh beberapa pihak dari luar negeri. Informasi itu diterimanya usai meninjau industri Batik Rafina, di Kelurahan Poncol, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan.
PRODUK RUMAH BATIK EL RAHMA, PESAN VIA BBM 74A54025
“Saya dapat laporan batik merek Bisma, Durian Jawa Toke. Ternyata dicontoh di banyak negara,” ujar dia.
Pihaknya meminta laporan tertulis untuk segera diteruskan ke Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) agar dapat dilawan. Bahkan ia tak segan-segan untuk menggugat secara resmi jika doperu.
“Negara mana saja yang menyontek produk batik itu akan kami laporkan. Nanti kita laporkan ke Kemenlu, bila perlu kita show, kita gugat dia,” katanya.
Tak hanya itu, ia juga kembali geram saat mengunjungi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Kelurahan Kauman, Kecamatan Pekalongan Timur. Pasalnya ia mendapat laporan bahwa ada beberapa oknum yang menolak limbah batik namun sekaligus menghentikan industri batik.
“Saya akan lawan, orang yang mengatasnamakan limbah dengan mematikan batiknya, industri batik harus semakin tumbuh dan menembus pasar dunia,” pungkas Ganjar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar