Para pedagang batik di pasar batik Kabupaten Cirebon belum merasakan ramainya kegiatan jual beli yang ramai selama menempati kios-kios mereka sejak bulan April 2015 lalu. Selama hampir setahun tersebut pedagang hanya merasakan pasar batik ramai pengunjung pada akhir pekan dan momen libur panjang.
Salah satu pedagang batik dan juga anggota Asosiasi pedagang batik pasar batik Kabupaten Cirebon, Kusjaya mengatakan, kegiatan jual beli di pasar batik sejak diresmikannya pasar batik ini yakni bulan April tahun lalu, pasar batik ini diperuntukan untuk para pengrajin batik agar mereka dapat menjual langsung produknya tanpa perantara.
Pasar batik dilihat dari dalam dan luar pasar perkembangannnya sangat lambat. Hal tersebut terjadi karena dari total 150 kios yang berdiri di area pasar ini, pemiliknya atau pedagang masih jarang yang membuka kiosnya secara rutin setiap hari.
“Di pasar batik ini pengunjungnya dapat dikatakan tidak terlalu ramai, namun ada saja sehari satu dua mobil yang mampir, itu karena pedagang disini belum kompak membuka kiosnya setiap hari, hal tersebut disebabkan para pengrajin belum berani totalitas menjadi pedagang, mereka bingung apabila fokus berjualan, siapa yang mengerjakan kerajinan batiknya di rumah, ” kata Kusjaya kepada fajarnews.com di Kiki Batik toko batik miliknya, Senin (15/2) lalu.
Ia menuturkan, sepinya pasar batik dan lambannya kegiatan jual beli di pasar batik ini disebabkan kurangnya peran serta pemerintah dalam berpromosi untuk mengarahkan wisatawan berkunjung di pasar batik ini, namun, hal tersebut bukan faktor satu-satunya yang mempengaruhi kurang ramainya pasar batik ini.
“Pasar batik ini memang sudah ada peran pemerintah untuk mempromisikannya, namun butuh promosi yang lebih kuat dan konsisten secara berkala baik dari pihak pemerintahan atau dinas terkait dan diharuskannya kekompakan para pedagang untuk konsisten berdagang setiap hari,” tuturnya.
Kusjaya mengungkapkan, meski sampai saat ini kami belum mersakan ramainya pasar ini sejak didirikannya, namun, dirinya optimis dengan berjalannya waktu ke depan, pasar batik ini akan ramai pengunjung yang berdampak pada sisi penjualan di setiap kios-kios pedagang.
Karena berdasarkan rencana ke depan pembangunan pasar batik tahap kedua akan dimulai, dimana setelah pembangunan nanti akan bertambah sekitar lima puluh kios baru dan berdirinya masjid di area pasar batik ini.
“Pada tahun ini rencana akan ada pemmbangunan tahap kedua, dimana akan dibangun kios tambahan di bagian belakang sebanyak 50 kios dan akan dibangun masjid yang cukup besar, dari itu saya dan teman-teman optimis ke depan pasar ini akan ramai, seiring ramainya wisatawan yang sengaja datang ke Cirebon, baik untuk wisata atau kunungan lainnya,” ungkapnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar